PENGURUS SATGAS COVID 19 POSKESTREN MIFTAHUL ULUM BAKID IKUTI PELATIHAN SCP ANGKATAN 5 YANG DISELENGGARAKAN RMI PBNU JAWATIMUR
11 Oktober 2020 ketua dan wakil satgas covid 19 Poskesren Miftahul Ulum ikuti pelatihan Satgas Covid-19 Pesantren (SCP) yang di selenggarakan oleh Asosiasi Pesantren atau Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) yang berlangsung secara daring mulai dari jam 08. 00 sd 15.30
Ketua RMI PBNU, KH. Abdul Ghafarrozin dalam sambutannya menjelaskan pentingnya keberadaan satgas Covid-19 pesantren ini sebagai ikhtiar menjaga santri, kiai dan seluruh warga pesantren dari virus Covid-19.tegasnya
dr. H. Muhammad Budi Hidayat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menjadi keynote speaker pada acara tersebut menjelaskan tentang arah kebijakan pemerintah dalam perang melawan Covid-19.
Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU H. Ulun Nuha mengatakan bahwa struktur organisasi SCP akan disesuaikan dengan kebutuhan di pesantren masing-masingdan harus terstruktur untuk memaksimalkan peran pengurus satgas covid 19. tuturnya
Sementara itu, Prof. dr. Madarina dari Forum Silaturrahim Nahdliyin Gajah Mada menerangkan bahwa protokol pencegahan dan mitigasi Covid-19 di Pesantren harus terus digalakkan untuk mencegah penularan virus di dalam tubuh pesantren.
“Salah satunya harus tetap selalu memakai masker. Jangan sampai Pesantren menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Indonesia,” ujarnya.
Acara Pelatihan Satgas Covid-19 Pesantren berlangsung dengan khidmad dengan beberapa sesi dan ini diikuti oleh 150 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia
Dalam pelaksanaanya, RMI PBNU bekerja sama dengan beberapa komunitas dan lembaga yaitu Ayo Mondok, NU Peduli Covid-19, NU Care Lazisnu, PDNU, GPM, FSN GM, Channel 164 dan Gusdurian.
Sebagai peserta pelatihan ketua dan wakil satgas covid 19 Aldi firmansyah dan Ust. Hidayatul hidayah berhaarap “ semoga pelatihan ini bisa bermanfaat bagi pesantren kita dan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan bisa kita terapkan dan laksanakan, sehingga kita bisa mengantisipasi penyebaran covid 19 di pesantren secara baik dan tentunya kita harus bertindak maksimal dalam mencegah, mengawasi dan mengendalikan kesehatan santri di PP. Miftahul Ulum Bakid” ujarnya.